Hayo cepat kasih komentar

Hayo cepat kasih komentar
Kucing Lagi Nodong..where's my comment ?
SELAMAT DATANG DI FORUM KOMUNIKASI ALUMNI SEKOLAH BRUDER 79 PONTIANAK.

BLOG INI DIBUAT SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ANTAR ALUMNI SEKOLAH BRUDER-PONTIANAK. KHUSUSNYA TEMAN-TEMAN YANG LULUS SD TAHUN 1972, LULUS SMP 1975 DAN LULUS SMA 1979.
ALAMAT EMAIL SEBAGAI BASIS KOMUNIKASI ADALAH
bruder79@gmail.com

FORUM/BLOG INI MILIK KITA SEMUA, DIPERSILAHKAN IKUT MENGELOLA BLOG INI AGAR MENJADI SEBUAH BLOG YANG BAGUS DAN BERMANFAAT.

SANGAT SANGAT DIHARAPKAN KONTRIBUSI DARI TEMAN-TEMAN UNTUK AKTIF MENGISI FORUM INI. TULISAN, ARTIKEL, FOTO-FOTO DAPAT DIKIRIM MELALUI EMAIL NANTI AKAN DIMUAT DALAM BLOG.

ATAU Silahkan langsung menulis sesuatu atau komentar dengan meng-klik "KOMENTAR" di foot-note (di bawah artikel) atau kirim email ke bruder79@gmail.com


PHOTO-SLIDE EPISODE #1

Jika teman-teman masih menyimpan foto-foto tempo dulu yang ada kaitannya dengan sekolah di AR Hakim itu, kirim melalui email kepada kami.................................................

18 Agustus, 2009

MOHON BANTUAN INFORMASI

Saya mendapat email dari sdri. Finah Arifin, yang mencari keberadaan kakaknya yang bernama Ari Kartono Arifin. barangkali teman2 mempunyai informasi terkait sdr . Ari Kartono, dapat langsung mgnhubungi sdri. Finah. Email Finah adalah sbb : (terima kasih atas perhatian teman-teman sekalian)
Koko saya bernama KHO SIAU KHUI alias ARI KARTONO ARIFIN, dia adalah murid SMP Bruder Pontianak yang masuk pada tahun 1979, koko saya hilang dari tahun 1996 di Jakarta. Koko saya adalah lulusan SD Gembala Baik Pontianak, tahun 1989 hijrah ke Jakarta, pernah bekerja di Procom - Sawah Lio & Glodok Jakarta, terakhir katanya berdomisili di Surabaya. Pertemuan terakhir dengan keluarga pada tahun 1996.
Karena Ko Willy adalah administrator untuk alumni bruder, saya ingin minta tolong kepada Ko Willy, sekiranya Ko Willy bisa memposting berita pencarian ini. Barangkalai ada alumni SMP Bruder yang masih ada contact dengan koko saya tersebut. Sayang saya sudah tidak punya foto Ari Kartono Arifin, sehingga tidak bisa saya sertakan di e-mail ini. Bila ada yang mengetahui info ttg koko saya, tolong hubungi saya di finah_arifin@yahoo.com, telp: 0878-84261555 atau 0817-6453159. Terima kasih atas bantuannya.
ttd
Finah
Read More......

22 Mei, 2009

HUJAN


angin,
membawa aroma hujan
pada pucuk-pucuk cemara berdesir.
ketika tetes hujan jatuh dikeningmu,
kusentuh perlahan dalam hening.
bening.

april 2009, willy wungo

Read More......

11 Mei, 2009

BERITA DUKA CITA

Telah meninggal dunia pada hari Senin 11 Mei 2009 pagi.
RIZALDI YAKOB (IIK)
semoga arwah almarhum diterima di sisi Tuhan YMK.


Read More......

04 April, 2009

Support Our Local Coffee

Tengah hari, masuk sms dari adikku, "bang, kecewa ya, ga jadi ke wamena?". Ups, sedikit tersentak juga dengan pesan singkat ini, segera ku balas "sedikit, tp gpp, kan cm di tunda aja, udah kangen ni sm wamena".
Beberapa waktu yang lalu sempat mendapat surprise, masuk e-mail dari seorang teman (sebenarnya sih masih sepupu....), menawarkan untuk ikut ke Wamena, untuk mengambil gambar, sepupu ku itu memang seorang photografer. Tentu saja ajakan itu segera kusambut gembira (sampe nyanyi lagu sorak-sorak bergembira... hahahahaha), apalagi semua biaya ditanggung sponsor, siapa pula yang sanggup menolak. Namun apa daya, karena sesuatu dan lain hal, perjalanan terpaksa ditunda.
Ditengah sedikit rasa kecewa yang muncul, saya mencoba menghubungi Broer Chandra di Bandung. Bro Chandra adalah seorang anak muda pencinta kopi, owner dari coffee shop Sarang Kopi, dan exclusive distibutor Bel Canto Coffee.

Bel Canto yang maknanya berarti nyanyian indah adalah produsen kopi lokal kelas premium (usia, besar biji, kebun yang sama), dan di racik oleh seorang Roast Master terkenal, David, dipasarkan eksport ke Eropa dan Amerika, dan menurut situs Alibaba penjualannya bernilai 1 juta USD per tahun.
Dari hasil berbalas pantun, eh maksudnya berbalas sms dengan bro Chandra, dan atas kebaikan bro Chandra (trims bro, udah bersusah payah.. hehehe), sehari kemudian saya mendapatkan tiga bungkus kopi,Bel Canto Aceh Gayo, Blue Lintong daaaann.... Wamena Arabica Papua. Banyak yang berpendapat Wamena Coffee, setara dengan Blue Mountain Coffee dari Jamaica yang harganya sekitar 75 - 90 usd per 16oz (454 gr). Konon bibit kopi wamena dibawa oleh seorang Belanda pada tahun (????) langsung dari Blue Mountain, Jamaica. Kopi Blue Mountain di tanam di ketinggian 1700 m dpl, sedangkan Kopi Wamena ditanam di ketinggian 1600 m dpl.
Abang belum pernah mencicipi Blue Mountain Coffe, jadi segera saja malam hari saya buka si Wamena tsb, ketika dibuka, segera saja menyeruak aroma yang memikat, memenuh sebagian ruang pantry saya, harmoni yang indah (sesuai namanya bel canto = nyanyian indah) aroma choco, earthy, honey dan fruity, alamaaaaak. Dan begitu air panas (berasal dari aqua) yang saya jerang diatas kompor mendidih (maklumlah belum punya mesin espresso), segera saya tuangkan kedalam gelas yang berisi dua sdt kopi Wamena, sesuai anjuran bro Chandra, sengaja tidak diaduk agar aroma kopi tetap terikat, dan terkunci di air, dan aroma yang tercium menjadi earthy, choco, fruity, herbal, sedikit tercium tobacco. Luar biasa. Beberapa menit kemudian dengan tak sabar, segera diseruput, si abang rasanya melayang-layang bagaikan bangsawan perancis sedang mencicipi wine (huahahahahaha kapan ke perancis bang.. hehehe, kalo ke paris sih udah.. itu tuh..kawasan di ujung jalan Yani Pontianak, daerah rumahnya Yoseph Oendoen), ditahan dirogga mulut sebentar untuk menikmati rasa, tetap terasa earthy, choco dan sedikit fruity. Setelah di teguk, dilidah masih terasa choco, nutty, spicy dan herbal, dengan tingkat asam yang lembut. (halaaaaah, si abang ni, kaya udah jadi ahli kopi aja...). Ya, tentu saja ini adalah penilaian pribadi abang, yang memang bukan ahli kopi, hanya penikmat saja. Sangat mungkin berbeda dengan penilaian seorang yang memang ahli kopi dan terbiasa melakukan cupping test.
Ingatan abang pun segera melayang ke Wamena. Wamena adalah kota yang unik di Papua, terletak di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya.(tentu banyak koteka di sana...)

Ditempuh lewat udara dari Jayapura, ya.. hanya lewat udara. Dan yang unik, jika "jalan" udara lainnya adalah berupa koridor imajiner, dari Jayapura ke Wamena adalah koridor visual, artinya pesawat udara (sekelas F-28) melewati celah gunung. dan konon hanya ada dua koridor yang bisa dilewati F-28, dimana cuaca sangat menentukan penerbangan, karena jika kabut, maka jarak pandang di koridor tsb sangat terbatas dan sangat berbahaya, karena di kiri kanan adalah dinding gunung. Tidak ada jalan darat yang menghubungkan Wamena dengan kota lain. Wajar jika harga-harga di Wamena amat sangat muahaaaal (bensin 30ribu/l, beras 25ribu/kg, semen 600ribu/zak...), karena segala sesuatu dikirim hanya melewati udara. Namun pemandangan di Wamena amat sangat indah, dengan temperatur rata-rata 25 derajat C, bahkan di malam hari lebih dingin lagi (asyik buat ngopi.... hehehe..)
Kembali ke kopi, sebenarnya kopi lokal kita sangat terkenal, sebutlah misalnya Aceh Gayo, Sumatra Sidikalang, Toraja, Lampung, Bali, Flores dsb. Bahkan warung kopi dan produsen kopi berskala internasional pun banyak memakai kopi lokal dari Indonesia, hanya saja mereka mengemasnya sedemikian rupa dan memakai merek mereka sendiri, sehingga terkesan bukan berasal dari Indonesia. Bahkan abang pernah membaca dalam salah satu situs, bahwa kopi Toraja dipaten kan oleh orang luar. Kapan kita akan mulai mau mengahargai produk lokal kita dengan baik?? Bukankah sebenarnya ini adalah kekayaan daerah juga, bahkan dapat mengharumkan nama daerah tersebut, seharum wangi kopi, dan seharum bunga kopi kala sedang berbunga ???? Jangan sampai tragedi reog, lagu rasa sayange, batik atau lainnya, terulang kembali, di klaim oleh orang di luar Indonesia, baru kemudian kita ramai meributkannya, hanya dengan sekedar demo, dan menggerutu, apalah artinya......
Mungkin sudah saatnya kita memulai dengan fair trade pada pekebun kopi, sambil terus melakukan pendampingan agar kwalitas tetap terjaga, kesejahteraan pekebun pun terjaga. Serta selalu memesan jenis kopi lokal Indonesia kala ngopi di coffee shop mana pun.
Support our local coffee, bravo. Kalau bukan kite, sape agik bro.??
Tentu saja semua terserah dan berpulang kepada anda masing-masing.
Horas Jala Gabe, Mauliate Godang, Merdeka... hahahahahahahaha...
Read More......

29 Maret, 2009

EARTH HOUR 2009






Sabtu, 28 Maret kemarin, oleh WWF diadakan suatu kegiatan yang dinamakan EARTH HOUR dimana pada hari tersebut mulai jam 20:30 hingga 21:30 waktu setempat, di lebih 900 kota di 80 negara yang ikut ambil bagian dari kampanye ini, mematikan sebagian dari lampu-lampu dan peralatan elektronika lainnya.
Hal ini dimaksudkan sebagai suatu kampanye hemat energi, mengurangi polusi, juga berkaitan dengan Global Warming, dalam rangka merawat bumi agar menjadi nyaman dan aman di huni oleh kita.
Tentu, sebagaimana program atau ide apapun di dunia ini, pastilah ada yang pro dan kontra. Tidak menjadi masalah, karena setiap orang bebas mengutarakan pendapatnya.
Namun kenyataannya, masih cukup banyak orang yang peduli dan mau ikut serta dalam program ini dengan sadar dan sukarela.
Banyak relawan yang ikut mendukung program ini dengan berbagai cara, diantaranya dengan mengirim e-mail kepada komunitas dan teman-temannya, ikut menyebarkan selebaran himbauan, bahkan ada beberapa yang "ngepos" di mall-mall dan pusat perbelanjaan dalam rangka menyampaikan program ini kepada publik.
Program ini diikuti oleh banyak negara, seperti misalnya :
- Sydney Australia, Opera House dan sekitarnya digelapkan.
- Kep. Chantam Selandia Baru, generator diesel dipadamkan
- Kuala Lumpur, KL Tower digelapkan
- Dubai, Burj Al Arab dan Burj Dubai mematikan lampunya
- Paris, Eifel, Notredame, dan Elysyee mematikan lampunya
- Toronto, CN Tower meredupkan lampunya
- Jakarta, Gubernur Fauzi mematikan lampu di Balai Kota, Bundaran HI dan Air Mancur nya, Patung Pemuda, Monas dan Air Mancurnya, serta Air Mancur Arjuna Wiwaha.
Google pun ikut mendukung acara ini, sejak jam 12:30 hingga berakhirnya acara Earth Hour, halaman utama Google di AS, Columbia, Canada, Denmark, Irlandia, dan Great Britain, menggunakan latar hitam dengan slogan We've turned the lights, now it's your turn - earth hour
Saya mengirimkan email dan sms ke beberapa rekan, mengajak untuk berpartisipasi terhadap acara ini, dan yang menggembirakan, pada jam 20:30 saya kebanjiran sms dari rekan2 yang menyatakan bahwa mereka mematikan lampu dirumah mereka masing-masing. Sungguh luar biasa. Ada diantara sms itu yang menceritakan tetangga mereka heran melihat rumah mereka gelap, ada juga yang harus bersusah payah menerangkan pada anaknya yang masih SD mengapa mematikan lampu, tapi yang jelas, semangat mereka semua perlu diacungkan jempol. Selamat, anda telah menjadi bagian dari se milyard orang di muka bumi yang peduli dengan bumi yang menjadi tempat tinggal kita.
Memang program ini tidak serta merta memberikan hasil, namun kepedulian untuk ikut serta merawat bumi yang kita huni adalah yang lebih penting.
Tentu ini bukanlah program satu-satunya, ada banyak program lain sebut misalnya konservasi hutan, advokasi dan pemberdayaan masyarakat disekitar hutan, kampanye hemat air, penghijauan di sekolah-sekolah serta lingkungan pemukiman,dsb.
Semoga kita semua terus menerus diberi kesadaran untuk merawat bumi, karena harmonisasi antara manusia dan alam akan membawa kedamaian.
Horas Jala Gabe, Mauliate Godang, Merdeka... hahahahahaha..
Read More......

Rawat Tubuh Anda

Kehidupan di kota besar, yang sarat dengan pulusi, menyebabkan kelelahan jiwa dan raga. Itulah sebabnya mengapa banyak bermunculan tempat untuk merilekskan diri, ada spa, pijat reflexi, yoga, meditasi dsb.
Merawat diri (tubuh) dengan bahan yang ada disekitar kita, bahkan dari dapur kita?? mengapa tidak?
Wajah merona segar, kulit halus, rambut bercahaya, tak hanya bisa didapat di salon atau spa yang merogoh kocek dalam-dalam. Ikuti tips berikut ini.
RAMBUT
Sebelum keramas, campur 2 sdm madu (sebaiknya madu hutan), dan 3 sdm minyak zaitun, aduk rata dan oleskan pada setiap helai rambut. Diamkan 15 menit, lebih baik jika ditutup dengan shower cup. Setelah 15 menit, cuci bersih dengan shampoo dan lanjutkan dengan kondisioner, bilas hingga bersih dan keringkan (jangan pakai pengering rambut)

WAJAH
1 sdm yoghurt (pilih yang biasa, bukan low fat)
1 sdt madu (sebaiknya madu hutan)
campur dan aplikasikan pada wajah dan leher sebagai masker, setelah 15 menit, bersihkan dengan air hangat, lanjutkan dengan air dingin, keringkan dengan cara ditepuk tepuk dengan handuk (jangan di gosok)
Jika kulit anda kering, tambahkan madu, jika kulit anda berminyak, tambahkan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis.

TUBUH
2 sdm kopi bubuk (bukan kopi instant, dan usahakan kopi asli)
2 sdm madu (sebaiknya madu hutan)
campur dengan sedikit air hangat, aduk hingga menjadi pasta.
Gosok keseluruh tubuh, sebagai scrub,
biarkan sejenak sehingga agak kering, gosok kembali perlahan agar kulit mati terlepas, dan bilas dengan air hangat di lanjutkan air dingin

KUKU
Rendam kuku dalam air hangat yang sudah ditambahkan perasan jeruk lemon, sikat perlahan dengan nail brush, bersihkan dan keringkan jari anda, lalu pijat dengan minyak wijen, biarkan minyak wijen meresap selama 20 menit.

Mudah dan murah bukan? Kalau anda lakukan dengan teratur, niscaya anda akan mendapatkan manfaat yang nyata, dari bahan alami, mudah dan murah.
Dan sebagai pelengkap anda dapat lanjutkan minum ramuan herbal (jamu, usahakan dari bahan segar), perbanyak air putih, sayur dan buah, kurangi daging, ganti dengan ikan laut/sungai. Lakukan meditasi atau yoga, dan jangan lupa selalu dekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.
Selamat mencoba
Horas Jala Gabe, Mauliate Godang, Merdeka.... hahahahahahaha
Read More......

Lepaskan lah dan Gengam Erat lah

Peristiwa demi peristiwa mengiringi perjalanan hidup kita. Peristiwa peristiwa itulah yang memberi berjuta warna pada perjalanan hidup kita, dan menjadikan kita semakin berarti.
Dengan Peristiwa yang ada, kita telah belajar, sedang dan akan terus belajar, karena peristiwa tak akan pernah lepas dari kehidupan kita.
Tetapi banyak diantara kita yang kadang-kadang terjebak dan tak bisa keluar dari suatu peristiwa yang dialami.
Kita mengalami kebingungan antara melepas apa yang harus dilepas dan menggenggam erat sesuatu yang memang harus dipertahankan dalam kehidupan.
Tentu semua ini tergantung dari nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita.
Banyak hal yang seharusnya kita lepaskan dalam kehidupan, pun demikian banyak hal yang harus kita genggam erat, hanya masalahnya sering kita terbalik-balik dalam mengambil sikap ini.
Konon, ada sebuah cara unik di Afrika, untuk menangkap monyet dalam keadaan hidup dan tak terluka, untuk dijadikan hewan percobaan ataupun anggota sirkus.
Sang pemburu monyet menggunakan toples berleher panjang dan sempit, yang ditanam kuat didalam tanah dan hanya mulut botolnya yang berada diatas tanah. Toples yang berat tersebut diisi dengan kacang dan diberi aroma yang sangat kuat yang akan memikat monyet. Keesokan harinya sang pemburu akan mendapatkan monyet yang terperangkap dengan tangan terjulur kedalam botol.
Ternyata monyet tersebut tak mau melepaskan genggaman tangannya, sebelum mendapatkan kacang yang menjadi jebakan. Monyet-monyet itu mengamati, membaui, dan menjulurkan tangan untuk mendapatkan kacang, dan kemudian terjebak. Selama tangan monyet yang berisi kacang menggenggam erat, ia tak akan bisa terlepas, tetapi sebenarnya kalau sang monyet mau melepaskan genggaman dengan resiko kehilangan kacang, ia akan mudah terlepas dari jebakan. Selama ia mempertahankan kacang dengan menggenggam erat, selama itu pula ia terjebak, dan tak dapat pergi kemana-mana.
Cerita ini memang lucu, kita mentertawakan kebodohan si monyet. Tetapi mungkin, kita sedang mentertawakan diri kita sendiri. Betapa seringnya kita menggenggam erat permasalahan yang kita alami, layaknya monyet yang menggenggam kacang dan terjebak. Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, dan selalu mengingat-ingat kejadian yang "menyakitkan" kita. Kita tak mudah melepas maaf, memendam amarah, seakan tak mau melepaskannya untuk selamanya.
Seringkali kita "membawa toples-toples itu" kemanapun kita pergi. Dengan beban yang berat itu kita mencoba untuk terus melangkah, sekalipun tau dan sadar, bahwa melepas beban akan mempermudah dan meringankan langkah kita. Tanpa sadar, sebenarnya kita sedang terperangkap.
Bukankah lebih mudah sebenarnya melepaskan masalah yang sudah lewat, bahkan sudah basi, untuk menatap masa depan yang lebih cerah??. Daripada selalu mengingat-ingatnya.
Bukankah lebih menyenangkan, memberi maaf bagi setiap orang yang pernah berbuat salah kepada kita? karena bisa jadi kita pun pernah dan sering berbuat salah pada orang lain dan mengharapkan maaf juga.
Ada masalah yang bisa kita selesaikan, ada yang hanya separuhnya saja terselesaikan, ada yang hanya sepertiganya saja, bahkan ada masalah yang memang diluar batas kemampuan kita.
Tetapi intinya, lepaskanlah apa yang memang seharusnya tak digenggam, dan genggam eratlah apa yang memang seharusnya dipertahankan. Semua kembali kepada anda, sahabat.
Horas Jala Gabe, Mauliate Godang, semoga bermanfaat.... Merdeka.... hahahahahaha
Read More......

HORAS !!!

Saat ini perekonomian sedang sulit
Harga melambung
Hidup tambah SIMANUNGKALIT
Gaji relatif tetap, tapi rasanya SAGALA PANDAPOTAN MANURUNG
Terpaksa SIHOTANG
Hidup bagaikan mendaki TOBING
Tak ada lagi HARAHAP
Palak pusing sampai SIBUTAR BUTAR
Rambut rontok nyaris POLTAK
Jumlah orang miskin PANGARIBUAN
Anak menangis MARPAUNG PAUNG
Otak serasa SITOMPUL
Tapi anehnya kita disuruh sabar SITORUS
Janganlah putus HARAHAP katanya
Mintalah PARLINDUNGAN
Supaya BONAR BONAR selamat
Yaaakh...
BUTET dah !!!!!

Read More......

15 Maret, 2009

Ayuverda will help lead a healthy Life

By Susan Atkinson

Ayurveda is the oldest traditional healing system practiced in India and the most comprehensive holistic healing system in the world. This amcient knowledge was given to mankind more than 5000 years ago by sages and seers for the well being of humans. Ayurveda is the traditional health science of India. It is considered to be the oldest branch of medicine in the whole world.

Like astrologic writings, Ayurveda writings contain long lists supported physical and mental characteristics of each constitutional type. Through various combinations of vata, pitta, and kapha, ten body type are possible.

Ayurveda sees each person as an individual with a different internal balance of energy called one’s constitution. Understanding person’s constitution allows the Clinical Ayurveda Specialist (a certified practitioner of the science of Ayurveda), to set up a program of care specific for that individual.

A person’s constitution stays the same throughout the person’s lifetime, within reasonable ebb and flow of the Elements is a flowing entity, rather than static entity. Only our physio-psychological aspects change in our live, and, as well, our personal choices. Our skin may be dehydrated, oily, acne prone, or subjected to occasional or frequent rashes, depending on our constitutional type. As we age, most of us are aware that our skin just doesn’t look as good as it could-doesn’t have a glow to it. The majority of Ayurveda medicines are not mass produced, as Ayurveda treatment is based on the premise that every person has an individualized constitution and medicines have to be tailored to suit the individual. According to Ayurveda the human body comprises of 3 constituents known as the “Tridoshas”.

The ancient science of Ayurveda is an ancient philosophy based on Eastern ideas about the body and the mind. Ayurveda teaches that each individual has the power to heal themselves, and that diet should be based upon each person’s unique constitution. India is the land of Ayurveda - the ancient philosophy that has cured ailments from blood pressure to migraines to depression for centuries. Now the world is waking up to the succor of these alternative therapies. Like chi in Chinesse philosophy, ojas is the force that makes us feel happy and alive. Responsible for wellness, harmony and spiritual growth, it makes our eyes shine and puts a spring in our step.

Ayurvedic medicine gets rid the body of its indigestible toxins which attract viruses and compromise autoimmune processes and responses. Ayurvedic physicians pay close attention to pulse, tongue, eyes and nails in diagnosing illness. Ayurvedic approach includes the judicious use of medicinal herbs, minerals, spirituality and yoga. Ayurveda operates on the precept that various materials of vegetables, animal and mineral origin have some medicinal value. The medicinal properties of these materials have been documented by the practitioners and have been used for centuries to cure illness and/or help sustain good health.

Don’t be surprised if you begin to view mornings in a new light. In treating the mind, we must remember this greater Vedic view that our true being and awareness transcends both body and minds. The purpose of Yoga and Ayurveda is not just mental harmony but bringing the mind to a tranquil condition so that the light of the higher Self can come through the mind. the five elements Vata, Pitta and Kapha lead to simple and natural view of Nature. it is powerful user-interface to the biocomputer of our body.

Ayurveda di Indonesia dapat dijumpai pada serangkaian produk dari K-Link, sebuah perusahaan multi level marketing. Ayurveda K-Link ada beberapa jenis yakni :

  • K-Ayuverda Ayuartis, suatu produk kombinasi herbal untuk meringankan nyeri dan mengurangi peradangan pada sendi. Menguatkan jaringan sendi dan tulang.
  • K-Ayuverda Ayuasmo, untuk membantu menyeimbangkan dan merangsang kerja paru-paru dan membantu system pernafasan bagi penderita asma dan alergi.
  • K-Ayuverda Ayubes, untuk diabetes, menurunkan kadar gula darah, memperkuat fungsi hati dan pancreas.
  • K-Ayuverda Ayuderma, adalah kapsul herbal untuk menghilangan beberapa masalah kulit. Membantu menghilangkan jerawat, kadas, prosiaris, gatal-gatal, alergi dan masalah kulit lainnya.
  • K-Ayuverda Ayulax, berfungsi membersihkan usus besar, membuang zat toksin dari usus besar.
  • K-Ayuverda Aulite, untuk melindungi, mengatur dan membantu menguatkan fungsi hati, nutrisi yang tepat untuk hati.
  • K-Ayuverda Ayurin Plus
  • K-Ayuverda Ayurhoids
  • K-Ayuverda Ayuvigo
  • K-Ayuverda Ayuvita

Bila anda tertarik dengan produk-produk tersebut di atas, dapat menghubungi saya di 081 385 55 22 66. atau email : willywungo@yahoo.com. Saya akan kirimkan brosur detailnya

(willy cw)

ksageplus k_beaucareline_bioxy_super_essence

AYULITE

Read More......

14 Maret, 2009

KISAH CINTA DARI ES-EM-A (2)

(sambungan)

Sewaktu di kelas 2 es-em-a, aku masih sering main dengan Iik dan Rudy, juga Hasyim dan Anton. Tapi anggota tetapnya yah kami bertiga. Alkisah pada saat ulangan kenaikan kelas, kita ulangan nya tidak setiap hari, tapi berseling. Hari ini ulangan, besok libur, lusa ulangan lagi. Tentu teman-teman masih ingat itu. Nah selama ujian aku sering belajar bersama di rumah Iik. Entah belajar atau ndak yang jelas ngumpul disitu. Funen juga pernah ikut.  Karena waktu yang cukup longgar itu, kalau pas hari liburnya kita setiap siang pasti ke Pontianak Theatre. Nonton……….. Kalo di PT filmnya belum ganti, kita ke bioskop lain. Kalo tempat lain ndak ada film bagus, yah ngulang lagi nonton di PT. Itu berlangsung setiap hari sepanjang musim ulangan. Hahaha…gile bener. Aku masih ingat, waktu itu bulan puasa. Jadi semuanya puasa, cuma aku yang ndak puasa. Tapi begitu tiba jam makan siang, satu per satu menyatakan dirinya “berbuka puasa”. Selalu mulai dari si Iik. Iik akan bilang : Will, aku lapar nih, aku batal lah hari ini. Rud, kau gimana ? Rudy selalu jawab : Akh kau nih Ik, payah. Baru jam 12 udah ndak kuat. Lihat aku nih aku masih kuat. Sim, masih kuat Sim ? Masihlah, kata Hasyim. Sudah begitu, meluncurlah kita berempat ke rumah makan. Paling sering yah ke kwee tiauw di pojokan jalan Diponegoro – Antasari. Atau masakan Tio Ciu di seberang bioskop Menara. Begitu makanan nya sudah datang lalu kita makan berdua. Rudy kemudian akan teriak : Jang, kwee tiauw satu lagi yah. Hahahaha…kita semua ketawa karna dia selalu nyerah pada saat-saat seperti itu. Hanya Hasyim yang tahan. Dia akan keluar ke depan rumah makan, jongkong nongkrong tungguin kita makan. Selesai makan, pergilah kita ke PT, karna jam main film udah dekat. Sesuai prodesur, beli karcis, terus masuk. Duduk paling belakang. Tidak lupa kita beli minuman dingin dan snack. Hah….sedap.

Film mulai ditayangkan, tiba-tiba ada yang teriak dengan kesal : “Ah…pukimak, setan semua nih, mana minuman yang tadi kau beli, masih ada lebih buat aku ndak ?” akhirnya Hasyim menyerah juga. Hahaha…… akhirnya.

(bersambung lagi apa ndak yah ?)

Read More......

13 Maret, 2009

KISAH CINTA DARI ES-EM-A

Kali ini aku mau bernostalgia dengan bercerita tentang masa lalu, yang kadang kalau diingat kembali, hehehe…konyol dan geli sendiri. Setelah hampir 30 tahun berlalu, rasanya cerita konyol ini sudah boleh dibuka untuk “umum”, seperti rahasia negara, suatu saat boleh “dibeberkan”. Disamping sebagai cerita lama, mungkin bisa meramaikan blog ini. Biar banyak yang berkunjung dan membaca posting-posting di sini. Ok aku mulai yah.

Sewaktu masih di sma st.paulus, hampir tiap malam aku pergi keluar rumah, dan yang paling sering adalah ke Mini Hotel tempatnya Rudy Hamidy Riboet. Di sana sudah seperti markas tempat kita nongkrong, kongkouw-kongkouw. Kalau malas pergi yah kita bisa ngobrol sampai jam 11 malam. Dan biasanya kita pergi jalan-jalan keliling putar-putar tak ade tujuan. Yang suka ngumpul di situ adalah aku, Rudy (tentunya), Hasyim, Anton Belande, siapa lagi aku juga udah lupa. Termasuk Iik.

Suatu malam, hujan turun lumayan deras mengguyur kota Pontianak, kebetulan cuma ada aku dan Rudy di sana. Ngobrol ngalor-ngidul nggak keruan, timbul ide untuk jalan pakai motor. Lho kan hujan masih lebat. Pakai payung lah, kata si Rudy. Terus dia ke belakang hotel, ambil payung ibunya. Berwarna dan ada bunga-bunga nya lagi, maklum lah payung emak-emak. hehehehe…… Jalan pelan-pelan, Rudy di depan, aku di belakang bawa payung, supaya kite berdua ndak basah. Persis dua orang bego yang tak ade kerjaan. Kemane ni kite ? Jalan jak kata Rudy. Diarahkanlah motornya ke daerah Sentiong, terus putar lagi ke jalan Kalimantan. Karena hujan cukup lebat dan sudah sekitar jam 10 malam, jalanan sangat sepi apalagi didaerah KotaBaru. Sambil bawa payung di bawah hujan, kita berdua pun nyanyi-nyanyi…… Dari lagu Bimbi-nya Rollies sampai lagu Begadang nya Rhoma Irama. Pokoknya asal cuap. Nah agak ke ujung jalan Kalimantan, sampailah kita dekat rumah Ninik, lewat sekali, tengok ke loteng, e….belum tidok tuh budak, masih nyala lampu kamarnya. Balik lagi. Dasar udah penasaran, nyanyilah kita berdua lagunya Titik Puspa. Mau tau lagunya ?

“Sayang, selamat malam. Sayang, selamat tidur.
Sayang, mimpi indah, tentang kau dan aku…………
panggil nama-ku sebelum tidur,
agar kuhadir dalam mimpimu……………..dst…dst…..”

Klik di sini untuk mendengarkan lagunya lewat Grace Simon.

hihihi……… kalau diingat-ingat, geli sendiri, konyol, degel, pulik. Halo Ninik, sorry ya aku libatkan nama kau dalam posting kali ini. Beberapa waktu yang lalu aku juga sempat bercerita ke anak-anak aku, mereka ketawa terbahak-bahak setelah dengar cerita “Jai Hwa Chat Berpayung dalam Hujan sambil bernyanyi” ini. Ih….papa lebai, katanya. Yah ndak apa-apa, yang penting masa sekolah penuh bahagia, toh bukan dosa kalo cuma konyol2an kayak gitu.

Biasanya kalau ndak hujan, kita keliling naik motor ke arah jalan Tanjungpura, jam 10-11 an, mendekati gang Irama, kita akan masuk ke depan rumahnya Hadi, karena rumah Hadi ndak pake pagar, kita bebas sampai depan pintu. Ketok pintunya terus ngacir kabur. Hehehehe…. biasanya bapaknya Hadi keluar buka pintu, tapi kita udah jauh. Hahahaha. Atau ke Kapuas Besar, ke rumah Tonardi, sampai sana, ketok pintunya sekeras-kerasnya terus ngegas….kabur. Wes…wes…pokoknya sehari ndak begurau kayaknya ndak seru.

Ada cerita malam jumat kliwon, pas waktu itu ada Rudy, aku, Hasyim, Anton dan Iik. Jalan LAH kita pake mobil opelet Bapak nya Rudy. Udah kesana-kemari nggak keruan, timbul ide, aku bisik ke Rudy yang lagi nyopir. Ke gang Tengah Rud, ke kuburan. Pergilah kita ke gang tengah yang ada kuburan nya. ndak jauh dari rumahnya pak SaEdi. Karena kita semua tau, Iik paling takut hantu. Sampai di tengah-tengah jalan yang kiri-kanannya kuburan, tiba-tiba Rudy ngerem, matikan mesin, terus lampu semua dimatikan. Keadaan sekitar gelap gulita. Tau apa yang terjadi ? Terdengarlah lolongan teriakan si Iik : “Ampuuun…..ibuuuuu”, wahahahahaha….die histeris ketakutan, sambil panggil ibunye. Degel tuh budak…………

Ee udah dulu akh………….lain kali sambung ye ? (bersambung) Episode berikut : Nonton tiap hari di Pontianak Theatre….

Read More......

09 Maret, 2009

KOPI, SEDAAAAAAAP......



Semua kita pastilah mengenal kopi, walaupun tak semua dari kita penikmat kopi apalagi maniak kopi.
Bagi saya sendiri, kopi adalah suatu kebutuhan utama sebagaimana halnya kebutuhan akan seks, selalu memberi kenikmatan yang lebih, lebih dan lebih, tetapi sekaligus juga selalu kurang dan kurang dan selalu akan mengulang kembali. Sebagaimana yang dikatakan rekan kita Willy, bahwa kenikmatannya cepat terlupakan, walau tetap membekas (halah si abang berbelit-belit banget, capedeeeeehh) dan perlu disegarkan kembali dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kopi bagi saya adalah ritual, pagi, siang, sore, bahkan di malam hari. Malam hari?? ga takut kalo ga bisa tidur?? ya nggak lah karena memang,minum kopi pasti tak bisa tidur, hehehehe... mana ada orang yang bisa minum kopi kalau lagi tidur... hehehehe...
Sedemikian ritualnya kopi bagi saya, hingga dalam membuatnya (kecuali kopi 3 in 1 instant)saya selalu mengerjakannya sendiri, mulai dari menyiapkan gelas, merebus air, menuangkan dan menghirup aromanya yang sanggup membuat seluruh sistim saraf saya terbangun dan berdiri tegap, serta memberikan sensasi yang membangkitkan imaji. Walau memang, peralatan untuk ngopi saya masih tergolong primitif, berhubung belum tersedia cukup dana dan belum dapat sponsor untuk beli peralatan yang harganya cukup aduhai.. hahahahaha...

Harga peralatan (baca: mesin kopi) memang ber macam-macam, mulai dari peralatan manual semisal FrenchPress seharga beberapa puluh ribu hingga ratusan ribu, Vietnam Drip yang seratusan ribu, atau mesin kopi yang sederhana seharga ratusan ribu hingga mesin kopi yang berharga jutaan bahkan puluhan juta rupiah. Marzocco misalnya, konon mencapai USD 7.500,- ya, lebih dar 75 juta rupiah.

Memang sih alat ini biasanya terpasang di cafe kelas atas. Tapi sekedar tahu saja, banyak penikmat kopi yang mempunyai dan mengoleksi peralatan kopi dirumah untuk keperluan sendiri seharga belasan juta rupiah, atau puluhan juta dan terdiri dari berbagai jenis, merk dan type. Yakh.. namanya saja demi kepuasan.
Saya sendiri bukanlah ahli kopi, sekedar penikmat saja. Kopi sendiri mempunyai aturan baku yang cukup rumit, ada standard penyimpanan, standard kekeringan, standard keasaman, dan standard-standard lainnya yang berlaku secara internasional, bahkan ada ahli pencicip kopi.
Bagi saya sendiri, sebagai penikmat, cukuplah apabila kopi ketika mulai dibuka dari bungkus hingga ketika disedu, mengeluarkan aroma yang harum, biasanya kopi tersebut enak. Tetapi kalau ketika dibuka dari kemasan, kopi tsb pelit dengan aroma, bahkan apek... ya udadeh, buang aja, biasanya memang nggak enak.
Begitu banyak kopi berkwalitas yang dihasilkan negara kita, sebut misalnya Aceh Gayo, Lintong, Sidikalang, Mandailing, Toraja Kalosi, Jawa, Flores, Bali, bahkan ada yang setara dengan Blue Mountain Coffee dari Jamaica, yaitu Kopi Wamena dari Papua, yang konon perkebunannya masih asli hutan di ketinggian 1600m dpl, dan bibitnya dibawa langsung dari Blue Mountain Jamaica, oleh seorang Belanda pada tahun sekian (ga tau taun kapan, hehehehe...) Masing-masing jenis dari tempat berbeda akan mempunyai rasa aroma, dan sensasi yang berbeda. Para ahli kopi akan bisa membedakan rasa kopi tsb, seperti misalnya mengandung rasa sweet choco, fruity, herbal, spicy, begitu juga tingkat keasaman, dll, yang semua mempunyai skala tersendiri. Karena itulah, mengoleksi berbagai jenis kopi akan menjadi sangat mengasyikkan. Setiap mengunjungi suatu tempat, saya selalu berusaha untuk mendapatkan kopi asli daerah tersebut, pun oleh-oleh dari rekan-rekan yang kebetulan berkunjung di suatu daerah, pastilah yang saya harapkan adalah kopi.
Berbicara mengenai tempat minum kopi juga tak akan ada habisnya, mulai dari warung-kopi kelas kaki lima, warung tenda, warung pinggir jalan hingga cafe-cafe modern lengkap dengan peralatan modern, fasilitas hotspot, sofa empuk, serta layar lebar yang sangat datar dan setipis karton.
Hampir seluruh daerah mempunyai warung kopi dengan kekhasannya masing-masing. Waktu di Pontianak dulu, tahun 70 an, saya teringat dengan warung kopi legendaris, Sukahati di Jl. Tanjungpura, selalu ramai pengunjung siang dan malam, padahal menunya sangat sederhana, sekedar kopi, kopi susu dan pisang goreng kaya.
Di Pontianak sendiri warung kopi selalu ramai,lihatlah misalnya disepanjang jalan Gajah Mada di malam hari. Atau kalau kita berjalan dari Pontianak, Jungkat, Peniti, Sei.Pinyo (ada kenangan tersendiri di warung kopi Sei Pinyo, hehehehe..), Mempawah, Singkawang, Sambas, Sanggau, pasti akan mudah menjumpai warung kopi.

Suasana di warung kopi demikian cair, lumer dan bercampur dengan harmoni, bagaikan takaran yang pas antara kopi, gula, susu, krimer..

Tak ada batas, tak ada dinding sekat pemisah. Saya teringat akan warung kopi di Solo, hanya warung tenda, Tanyakan ke Willy, dia tau itu.. Di warung kopi sederhana itu, bisa saja disebelah kita duduk seorang DanRem berpangkat Kolonel, atau Kapolres berpangkat AKBP, atau Walikota, Pengusaha, Pengacara, Wartawan, Penyair, Sopir Angkot, Pelajar, Mahasiswa, bahkan pengangguran. Semua bebas berbicara dengan santai,ada pembicaraan politik, diskusi harga yang selalu naik, gosip artis, sepak bola, transaksi bisnis atau apapun juga, biasanya tak ada tema khusus, sekedar bicara saja, tapi terasa suasana yang hangat, hommy. Mungkin tidak saling kenal, tapi selalu ada keinginan untuk bertemu kembali, bahkan menjadikan warung kopi semacam komunitas tak resmi.
Memang berbicara tentang kopi tak akan pernah habisnya. Nah kapan rekan-rekan akan mengajak Abang ngopi bareng, saya tau banyak tempat ngopi di Jakarta yang asyik..

Salam hangat, Horas Jala Gabe, Mauliate Godang, Merdeka... hahahahahahaha....
Read More......

07 Maret, 2009

Santo Paulus

Santo Paulus adalah nama yang diangkat menjadi nama sebuah Sekolah Menengah Atas, yang dikelola oleh sekelompok biarawan dari ordo MTB (Maria Tak Bernoda) di kota Pontianak. Sedangkan Santo Paulus sendiri adalah seorang Santo (Saint) salah satu dari 12 murid Yesus.

Itulah nama SMA Santo Paulus, tempat saya dan kawan-kawan pernah melewatkan sepenggal dari perjalanan hidup ini ketika usia masih belia. Untuk angkatan saya, kami menghabiskan hampir 3 tahun 6 bulan untuk lulus sebagai siswa SMA. Setengah tahun itu berkepanjangan karena kebijaksanaan pemerintah (Menteri P&K waktu itu Daud Yoesoef) menggeser akhir masa sekolah yang dulunya Bulan Desember menjadi sekitar bulan Juni. Jadi yang seharusnya saya lulus SMA akhir tahun 1978, bergeser sehingga lulusnya pertengahan tahun 1979. Jadilah kita-kita ini alumni 1979, seperti nama blog ini, Bruder 79.

Yang pernah mampir numpang belajar/sekolah di Jalan A.R.Hakim ini (dulu bernama Jalan Melati) ini tentu tidak asing lagi mendengar sebuah istilah yakni PPSK (Perhimpunan Pelajar Sekolah Katolik), semacam Osis jaman sekarang tetapi Organisasi ini hanya ada di semua sekolah Katolik seluruh Indonesia. Dan kita juga pernah dan sering mendengar bahkan juga menyanyikan Mars PPSK. Saya berkesempatan menjadi ketua PPSK untuk SMP Bruder (tapi cuma jabatan saja, tanpa ada kegiatan, paling2 majalah dinding sekolah), dan di SMA Sto.Paulus pernah jadi Wk.Ketua PPSK tahun 1977. Berikut ini saya tampilkan logo sekolah kita dulu itu, teks dari Mars PPSK dan sekalian musik instrumen dari Mars PPSK. Terima kasih untuk Sukito yang sudah mengirimkan semua itu sehingga posting ini bisa saya wujudkan di sini.

Logo 1975 BERSAMA

clip_image002

jjika ingin mendengarkan musik/instrumental dari Mars PPSK coba klik di sini.

Mudah-mudahan, apa yang saya tampilkan di sini sanggup membangkitkan kembali kenangan-kenangan indah tentang masa sekolah kita tempo doeloe………..

Dan, motto nya adalah : SEKALI SANTO PAULUS TETAP SANTO PAULUS.

Sedangkan pantun yang populer jaman sekolah dulu adalah : “Tak ada gading yang tak retak. Tak ada bruder yang tak botak”. Huahahahahaha………………………..

Read More......

06 Maret, 2009

ORANG UTAN dan MANUSIA


Apa jadinya jika Orang Utan (Pongo Pygmaeus)menyukai tempat yang sama dengan manusia?
Sudah pasti jawabannya adalah rebutan tempat, dan sudah pasti dengan segala kelebihan sumber daya yang dimiliki manusia, maka orang utan adalah pihak yang terkalahkan dan dikalahkan. Pertanyaannya adalah "Harus Demikiankah Adanya???".

Orang Utan adalah satu satunya kera besar yang hidup di Asia, Kera besar lainnya, seperti Gorilla, Chimpanze, dan Bonobo, hidup di Afrika.
Saat ini populasi dari orang utan Pongo Pygmaeus Pygmaeus yang habitatnya di Kal-Bar dan Serawak hanya tinggal 4.800 ekor, dan dikategorikan Endangered atau langka.
Orang Utan dianggap sebagai suatu "Flagship Species" yang menjadi simbol untuk meningkatkan kesadaran konservasi hutan. Kelestarian orang utan juga menjadi jaminan kelestarian hutan yang menjadi habitat dari orang utan, dan ujungnya juga untuk keselamatan dan kesejahteraan kita, mahluk yang bernama manusia.

Oleh karena itu konservasi harus dilakukan tidak hanya oleh mereka yang bekerja dibidang konservasi, tapi harus didukung dan dilakukan pihak lain termasuk kita.
Bagaimana dengan anda? Pedulikah?? atau masabodoh??? eksploitasi hutan terus menerus???? yang akhirnya akan merusak hutan, merusak paru-paru dunia, dan menyebabkan ancaman banjir serta global warming.
Jawabannya adalah terserah anda.
Salam hangat... Horas jala gabe, mauliate godang.... Merdeka !!!

Read More......

05 Maret, 2009

Traja, TiJe, Busway


Sebagai pengamat masalah transportasi di kota megapolitan (yak, macam iye-iye jak), sudah sebulan ini si Abang keliling Jakarta dengan menggunakan moda transportasi yang tersedia, mulai dari angkot, metromini, patas, kaerel, sampai busway yang nama kerennya traja, atau tije.
Cukup nyaman sebenarnya menggunakan busway, hanya tigarebulimaratus perak udah bisa keliling jakarta. (halah...bilang nyaman segala, bilang aja ga punya mobil pribadi, bilang aja gapunya cukup duit buat naek taksi, bilang aja.. ya apa aja..). Benar kok, cukup nyaman dan cukup membantu soal dana transportasi, pake ac lagi, adem, relatif cepat juga dibandingkan kalo merayap ditengah kemacetan yang semangkin ari semangkin parah.Bahkan kalo sedang beruntung, sekalipun terpaksa berdiri bergelantungan bagaikan rekan-rekan kita diatas pu'un, bisa aja disebelah kita berdiri Luna Maya atau Agnes Monica yang cantik dan harum tersenyum ramah pada kita, sambil sesekali tangannya memegang tangan kita karena bis di rem mendadak oleh sang sopir, akibat ada angkot dan mobil pribadi nyelonong masuk jalur busway... (walah-walah, mimpi kali ni si abang, manelah pulak ade ceritenye Luna Maya bareng Agnes naek busway, ndaklah..jauuuuh..)
Memang soal busway ini masih terjadi pro kontra, yang pro macam si Abang, pastilah mengatakan busway meringankan beban warga, tapi yang kontra menuding busway sebagai salah satu penyebab kemacetan, karena memakan lajur jalan. Tapi kalo dipikir-pikir (sejak kapan si Abang jadi pemikir, kurang kerjaan ya bang, mikirin kemacetan segala, udahlah..serahkan aja pada ahlinya...hwarakakak..), kalau saja seandainya pemda menambah jumlah armada busway, sehingga ga perlu berjubel ngantri di halte menunggu kedatangan busway, mungkin orang akan berpaling ke moda transportasi ini.. (apalagi ada kemungkinan ketemu Luna Maya atao Saiful Jamil..sedap khan??).


Satu busway dapat memuat 85 orang (kadang lebih juga sih, sampe bedempet kayak sarden dalam kaleng, tapi kalo bedempet dengan yang cantek dan wangi, siape pulak sanggup nolak), sementara kendaraan pribadi seringkali hanya berpenumpang 2 orang, artinya satu busway ekivalen dengan 40 mobil pribadi, lha kalo 100 busway kan udah 4000 mobil pribadi, satu mobil panjangnya katakanlah 4 meter, lah kalo 4000 mobil kan berarti menghemat ruas jalan sepanjang 16000 meter (16km), kemacetan pun tentunya berkurang. (halah si Abang, sok ngitung matematis,dulu pelajaran matematik bu Sis sring bolos aja, hahaha... ga sesederhana itulah.. ).
Nah artinya daripada memakai mobil pribadi cuma berduaan, kena macet stress, dan ngedumel ga karuan, khan mending parkir tu mobil trus naek busway aja, ber pahala lho, ikut aktif mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi, setuju khan sodara-sodara??
Ya terserah aja sih mau setuju ato menolak, yang penting Abang udah menyumbang pemikiran buat mendukung program pemda ngurangin macet di Jakarta. Kalo gak setuju, tulis dong komentar dibawah ini, ye ndak... hehehe

Akh udahlah, capek, mau setirahat dulu, seharian tadi antre di halte dan bergelantungan di busway, kurang beruntung pulak, tak ketemu Luna Maya... hahahahaha.. Salam hangat.... horas jala gabe, mauliate godang,.... merdeka...

Read More......